Saat gue mendaftar di salah satu perguruan tinggi negri di
jawa, saat itu gue dalam perjalannan menuju kampus impian gue,
bermodalkan tampang yang melas, gue beraniin diri untuk mengebrangi
jalanan panjang menuju tempat impian, sebenanya tidak pantas juga sie
jika disebut menyebrangi jalan panjang demi menuju tempat impian,
sebenanya itu bukan tempat impian gue, panas, macet,,,huft,, SEMARANG,,
ya itulah tempat dimana gua akan mencoba mengadu nasib gue unntuk
mendaftar di salah satu pergurusn tinggi negri di kota tersebut, lebih
tepatnya bukan mengadu nasib si,, kayak mau mencari kerjaan saja, tetepi
lebih tepatnya mencari bekal hidup,,bukan nasi,atau tempe penyet khas
semarang, tetapi ilmu.. Malangnya nasib gue, naik bis umum, panas,
desek-desekan, eh dalam perjalanan ada bapak-bapak bertanya pada gue,,,” mau kemana dek, kok sendirian ? gue jawab dengan tegas UNNES pak,, eh gak taunya tu bapak bilang,,, kakak adek kuliah disana? “ dalam pikiran gue , nie orang ngeledek atau memang gue masih kayak anak kecil ya????…. gue jawab saja “ saya mau daftar kuliah di UNNES pak “,,,,
bapak itu bilang,,,
mau kuliah ta, Saya kira mau nemuin kakak adek,, kok masih kecil mau kuliah,,,,bapak kira masih SMP kelas 3,
aduh sedihnya ,sudah mau mahasiswa begini dikira masih SMA..” tetapi
yang dibilang bapaak ini ada benarnya juga, dengan postur tubuh yang
tidak begitu mencerminkan anak kuliahan sie,,,,lebih tepatnya disebut
anak SMP, ,,sampai di UNNES gue pengennya si langsung daftar biar pulang
gak kemalaman,,nah sekarang yang jadi masalahnya, gue gak tau dimana
tempat pendaftaranya ,gue Tanya pada salah satu mahasiswa, ‘ mas tempat
pendaftaran SPMB diamana ya,,,? Eh dia bilang apa itu SPMB,,, eh dia
malah gak tau apa itu SPMB…. Setelah gue Tanya eh ternyata dia bukan
mahasiswa, melainkan penjaga sebuah warnet yang letaknya tak jauh dari
kampus,, mungkin kalau gue Tanya, dimana tempat mbah google Sekarang,
dia pasti tau,,,gue baca ada papan pengumuman ,ternyata tempat
pendaftarannya tidak jauh dari tempat gue sekarang berdiri , satu
pelajaran berharga yang gue dapat, budayakan membaca, bias dibayangkan
jika tidak bias membaca mungkin gue bias tersesdat ,,bukan disemarang,,,
iya kalau tersesatnya di argentina tempat kakak asli gue lionel messi,
gue tidak menyesal, ,,, setelah gue daftar, gue memutuskan langsung
pulang, hari menjelang siang, begitu tiba di terminal,, eh gak taunya
ada kakak tua minta tolong, katanya sie gak ada uang mau pulang
kejogja,,karena pekerjaanya disemarang sudah tidak jalan, dia ditinggal
oleh mandor bangunan yang sedang dia kerjakan dan uang gajinya juga ikut
kabur,, yahh beginilah Indonesia,,,tak heran jika ini terjadi,,,.
laama-lama kasihan juga melihat ni kakek, udah tua di bohongin ,,dia
menawarkan sarungnya agar gue mau membeli sarungnya,. “ tak mahal nak
cukup 15000 saja” gua piker,,buat apa nie sarung gue beli,,masak mau gue
pake di dalam bis,,bias-bisa gue diteriakin..maling,,dalam hati “gue
sumpahin yang bohongin tu kakek akan menjadi juragan sarung”.. mungkin
dia akan jualan sarung di terminal juga kali,,, ya sudahlah gue kasian
ma tu kakek,, gue kasih 10000, tapi sarungnya gak gue ambil…mungkin bias
dia pakai saat kedinginan di bis,,maklum bis semarang jogja kebyakan
berAC,,,takut kedinginan,,, eh pas gue korek kantong tenyata uang gue
tinggal 15000, wah gua lupa kalau uang gue tinggal 25000 tadi,,,parah,,
bagaimana ni,,, itu cukup untuk pulang,,, tapi untuk ongkos menuju desa
ague gak cukup.,,terpaksa tidur di masjid nanti sesampainya di
daerahku,,, berharap pulang pagi dapat tumpanagan, alias bonek ( bondo
nekad), biasanya truk-truk banyak yang lewat…pagi harinya gue duduk di
terotoar dekat masjid, gue melihat tetangga gue yang memang kerjanya sie
menjadi sopir truk,, akhirnya gue numpang dia, pas gue cerita tentang
perjalan gue di semarang, mulai, salah Tanya sampe kehabisan ongkos, dia
malah ketawa bahasa jawanya “ cah cilik ojo keluyuran wae, mundak ilang
“ … wah ternyata bukan disemarang bukan pula di rembang, gue sama-sama
diledekin… parah,,, mungkin suatu hari jika ada teknologi pencakokan
tubuh gue daftar duluan,, mau gue cangkok ni badan dengan badan salah
satu olahragawan, tujuannya sie biar keliatan keren,,, tak jarang
teman-temanku bilang, jika aku begini itu semua kesalahanku,, aku Tanya “
kenapa jadi aku yang disalahin ? “, tau gak apa jawaban mereka. ?
mereka bilang “ iya salah kamu, karna saat pembagian daging dan tinggi
badan loe gak dating “…. Gue piker serius, tenyata mereka juga meledekin
gue,, yang jadi tanda Tanya, kapan memang diadakan pembagian itu semua?
,,, ahh mungkin itu pertanyaan bodoh,, sudahlah tak perlu di pikirkan, ,
dengan keadaan akyu seperti ini ada keuntungannya juga kok ternyataa
jika kita mau mensyukurinya ( “ucapan gue terlalu dalam ya ? “),,
karena kecil ,bias ditempatkan dimana-mana,,,kursi bis yang biasanya
muat 2 orang, jika ditambah gue bias jadi 3 orang,, asalkan tidak
didalam koper saja gue ikhlas ,,takutnya kalau didalam koper nanti malah
kayak korban mutilasi,,,tapi jika dipikir,, orang yang memutilasi gue
itu rugi juga, dijual per kilo juga masih mahalan emas 1 kilo..
ceria, begitulah anak-anak
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar