BAGI Anda yang gemar menggerutu dan memiliki pikiran
negatif, baiknya segera ubah kebiasaan tersebut. Pasalnya, kebiasaan
buruk itu merugikan kesehatan jiwa lantaran menyebabkan depresi.
Sebuah penelitian terbaru terapi kognitif dari Universitas Maine, Orono,
Amerika Serikat, menyebutkan bahwa terlalu banyak berpikir negatif dan
menggerutu dapat memperburuk kemampuan seseorang memecahkan sebuah
masalah, yang dapat berujung kepada stres dan depresi. Demikian
sebagaimana dilansir Medicalday, Minggu (24/6/2012).
Dalam penelitian tersebut, sebanyak 51 partisipan diminta untuk menonton
sebuah film pendek. Film ini dirancang untuk membuat penonton sedih.
Setelah itu, mereka dites kembali untuk memeriksa kemampuan memecahkan
sebuah masalah. Para peneliti menemukan, bahwa orang yang mampu
mengalihkan konsentrasi mereka kepada tes yang diuji, dapat
menyelesaikan tes uji kemampuan dengan lebih baik.
Sedangkan, bagi mereka yang buruk kemampuannya dalam memecahkan masalah,
disebabkan turut serta melibatkan hubungan pribadi, sehingga rentan
membuat depresi dalam pengujian tersebut.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Cambridge melaporkan,
bahwa orang depresi yang suka menggerutu mencatatkan suasana hati yang
buruk dan kemampuan memecahkan masalah yang buruk.
Studi lain melaporkan, bahwa orang dengan depresi cenderung berada dalam
suasana hati yang lebih buruk setelah menggerutu. Menurut penelitian
ini, seseorang mungkin dapat menghasilkan solusi yang lebih baik untuk
pemecahan sebuah masalah dengan mengalihkan dirinya dari pikiran
negatif.
Memiliki pikiran yang netral, bukan negatif kendati hanya sedikit dapat
membuat seseorang lebih baik saat memecahkan sebuah masalah. (ina)
www.okezone.com
ceria, begitulah anak-anak
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar